Menjaring Masukan Stakeholder untuk Penyusunan Rancangan SNI Sagu Lempeng Kasbi
(Sofifi, 22/10) - BPSIP Maluku Utara laksanakan focus group discussion (FGD) berkaitan dengan rencana penyusunan draft rancangan standar nasional Indonesia (RSNI) sagu lempeng kasbi sebagai output dari kegiatan identifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian spesifik lokasi di Maluku Utara. Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada Selasa, 22 oktober 2024 di ruang rapat gedung utama BPSIP Maluku Utara. Peserta yang hadir yaitu Kepala BSN KLT Sulawesi Selatan, Kepala BTN Aketajawe Lolobata, Kepala Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian Provinsi Maluku Utara, Peneliti BRIN-Maluku Utara, akademisi Universitas Khairun Ternate, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Kabid UKM Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Maluku Utara, serta pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Sofifi.
Diskusi diiawali dengan paparan kegiatan oleh penanggungjawab kegiatan identifikasi BPSIP Maluku Utara, Novita Ardiarini, M.Sc. Dalam paparannya disampaikan bahwa BPSIP Maluku Utara telah mengidentifikasi peluang penyusunan rancangan SNI untuk produk sagu lempeng kasbi sejak awal tahun 2024. BPSIP Malut telah melaksanakan survey kesiapan calon penerap standar yang ada, mengidentifikasi masalah penerapan standar yang akan muncul dibandingkan dengan kondisi yang ada dilapangan, serta telah melakukan penyusunan drafting rancangan awal SNI Sagu lempeng kasbi. Paparan materi kedua selanjutnya disampaikan oleh Kepala BSN KLT Sulawesi Selatan, Ahmad Hawari Assufi, M.Si terkait peraturan BSN nomor 8 tahun 2022 dan proses pengajuan PNPS.
Dalam FGD ini, didapatkan saran dan masukan dari seluruh stakeholder yang hadir mengenai judul rancangan, penambahan istilah dan definisi pada rancangan, serta penambahan parameter dalam persyaratan mutu rancangan. Hasil FGD ini akan dirumuskan dan dijadikan salah satu acuan untuk perbaikan dokumen rancangan. Diharapkan produk local khas maluku utara yakni sagu lempeng kasbi yang disusun rancangan standarnya ini dapat meningkat kualitas produknya dan dapat dijangkau secara nasional dengan adanya SNI kedepannya.